Bokoran, Soto di Pojok Kota Semarang
Sabtu pagi itu gerimis mulai menyapa kota Semarang. Padahal aku dan Mbak Inung bermaksud hunting foto ke Kota Tua. Usai subuh kami sudah menikmati indahnya pagi di kawasan Tugu Muda. Apalagi kalau bukan untuk berburu foto terbaik. Hihi. Beruntung saat jeprat jepret di Tugu Muda cuaca masih bersahabat.
Sabtu pagi itu gerimis mulai menyapa kota Semarang. Padahal aku dan Mbak Inung bermaksud hunting foto ke Kota Tua. Usai subuh kami sudah menikmati indahnya pagi di kawasan Tugu Muda. Apalagi kalau bukan untuk berburu foto terbaik. Hihi. Beruntung saat jeprat jepret di Tugu Muda cuaca masih bersahabat.
“Taro,
kata temenku ada soto enak di daerah Gajah Mada,” celetuk Mbak Inung.
“Soto
apa, Mbak?”
“Namanya Soto Bokoran. Tapi nggak sampai siang
udah abis. Kalau mau ke sana mending pagi”
“Yuk.
Kita ke sana aja sekarang. Baru setelah itu kita ke Kota Tua. Gimana?” ujarku
bersemangat.
Mbak
Inung mengangguk setuju.
Kami menerjang
gerimis kecil yang mulai merata. Berhubung nggak sabar ketemu soto, terjang aja
tanpa peduli. Padahal partnerku hunting foto abis sakit. Hiks. Malah diajakin
main gerimis-gerimisan. Maapkan aku, Pren :(
Menempuh
perjalanan kurang lebih 15 menit, kami sampai di sebuah warung sederhana. Dan voilaa
ramenya nggak karuan. Padahal hari masih begitu pagi. Baru setengah tujuh! Deretan
mobil di sepanjang jalan jelas sebagai pertanda warung ini begitu laris. Selama
aku dan Mbak Inung menikmati soto, sudah berkali-kali orang keluar masuk.
Soto Bokoran
ini sama persis khasnya dengan soto semarang. Sama-sama disajikan dalam mangkuk
kecil nun mungil dan berkuah bening. Kalau kata orang sih makan soto semarang
nggak cukup semangkuk. Hihi. Soto Bokoran terdiri dari nasi, suwiran ayam,
bihun putih, bawang goreng dan daun seledri. Dan rasanya emang enaaak banget! Beberapa
kali menikmati soto, baru kali ini nemu yang emang nendang.
Aneka
cemilan juga tersedia di sini loh. Ada kue lapis, onde-onde, risoles yang masih
hangat. Menggiurkan banget! Lupa deh sama program food combining. Haha. Nggak usah
khawatir kalau mau nambah lauk. Ada bakwan jagung, tempe goreng, tahu goreng, mendoan,
ceker ayam, kerupuk dan sate. Yang menarik kita juga beli ayam per potong. Itu loh
kayak yang dijual di penyetan. Bebas mau milih apa aja sesuai selera.
Seporsi
soto Bokoran dibandrol 8.000 rupiah saja. Untuk aneka gorengan dan cemilan
mulai dari 3.000 rupiah. Untuk rasa yang nendang, harga segitu menurutku
sangatlah worth it. Hawanya pengen balik dan nyemil lebih banyak lagi. Haha.
Jika ingin
menikmati Soto Bokoran ada baiknya datang lebih pagi. Selain antrean belum
terlalu banyak, kita juga masih bisa menikmati berbagai macam penganan yang
masih komplit. Jangan harap bisa menikmati soto ini lebih dari jam 10 pagi. Udah
abis, Bo’!
Soto
Bokoran menempati sebuah rumah yang beralamat di Jalan Bokoran 55 Semarang. Dari
arah simpang lima, ambil jalan Gajah Mada. Carilah gapura kanan jalan dengan
baliho Quest Hotel. Ikuti jalan sampai bertemu dengan jembatan kecil. Soto Bokoran
terletak kurang lebih 100m setelah jembatan. Nggak perlu khawatir akan kesasar,
hanya ada warung soto yang berada di jalan tersebut.
Sayang kemarin tak sempat ngobrol dengan pemilik warung. Apalagi kalau bukan gegara ramainya pelanggan. Padahal aku sangat penasaran mengapa diberi nama "Bokoran". Nama yang menurutku sangat unik. Sepertinya perlu diagendakan ke sana lagi nih. Hahaha. Modus. Kamu mau? :)
Salam,
@tarie_tar
Mana potonya, nih.... Btw, aku pernah makan soto Bangkong. Bener gak sih namanya. Ihhhh emang mungil banget mangkoknya. Soalnya biasa makan versi jumbo... hihihi.
BalasHapusBtw, perlu diceritain juga suasana warung ke mana. Pakai meja kursi panjang atau meja berempat, ato gimana lah. *pembaca cerewet*
ira
Hahaha iya yaaa kok kagak aku kasih poto :D
HapusBaiklaaah akan aku ubah. Makasih banyak masukannya, Mbak :)
Bokoran itu kan nama gang kecil yang nyempil dan menghubungkan jalan gajah mada dengan plampitan, Tar :)
BalasHapusSoto semarang emang khas nya di mangkok yg kecil, kagak kenyang ya ;)
Woalah ngono toh, Mbak? Baru ngeh aku. Makasih infonya yaaa :)
HapusKurang nendang, boloku nek gak 2 mangkok gak kenyang :D