“Tar, sekarang punya sampingan apa?”
“Woy, lama nggak pernah ketemu. Makin cemerlang aja nih
karirnya. Ajak-ajak donk kalau ada bisnis”
“Gabung bisnisku, yuk. Ntar dapat komisi sekian...bla
bla..bla”
Kurang lebih begitulah sambutan kawan SMP, SMK bahkan kawan
kuliah kala berjumpa dengan saya. Entah itu bertemu saat reuni ataupun say
hello di dunia maya. Setelah sekian lama merantau, terkadang saya mengalami
pasang surut. Ada kalanya saya merasa jenuh, ada kalanya saya merasa bersemangat
dengan pekerjaan. Mencoba beberapa bisnis telah saya lakoni. Tapi saya kembali
mental.
Sekali waktu saya pernah berjualan pakaian di rumah. Tapi hanya
berlangsung tak lebih dari tiga bulan. Selebihnya mandek. Bukan sekali dua kali
saya ikut beberapa bisnis online. Bahkan hingga merogoh kocek yang tak sedikit.
Tapi nyatanya kembali lagi saya nggak kuat. Saya memilih kembali menggantungkan
hidup pada “gaji bulanan”. Lalu, saat melihat beberapa teman yang sukses
berbisnis, entah online atau offline, saya cuma bisa mbatin “kapan aku bisa
seperti mereka” atau “sampai kapan saya harus bergantung pada gaji, sedangkan
perusahaan bisa berhenti sewaktu-waktu”
Saya gamang! Antara ingin tetap menjadi orang kantoran dan
sebuah bisnis atau menjadi orang rumahan dan sebuah bisnis.
Beberapa waktu lalu, seorang sahabat mencolek saya. Saya disuruh
membaca blog seorang pebisnis pakaian dalam muslimah bermerk RaZha. Jujur saja
saya belum pernah mendengar merk itu sebelumnya. Padahal pemasaran RaZha sudah
sampai ke luar negeri seperti Amerika, Australia, Philipina, Hongkong, Brunei,
Singapura, Malaysia dan beberapa negara lain. Duh, malunya aku. Keliatan banget
kalau nggak update terhadap masalah fashion. Haha.
![]() |
Muri Handayani |
Dari blog inilah saya mulai sadar, bahwa sebuah bisnis dibangun
bukan tanpa sebuah perjuangan. Dengan prinsip mengajak sukses bersama, Muri
Handayani selalu menggandeng banyak wanita dalam setiap kegiatannya. Muri
Handayani, ibu muda ini memiliki slogan untuk bisnisnya yaitu “We Love To Share”.
Slogan ini memiliki arti bahwa sebuah bisnis tak melulu untuk memperoleh
keuntungan semata tapi juga memiliki prinsip untuk berbagi. Nggak heran hingga
sekarang hampir 500 lebih agen dan distributor baik di dalam negeri maupun
mancanegara. Wow! Amazing!
Kiprah ibu muda ini tak hanya sampai di sini. Masih dengan
misinya untuk membantu wanita untuk berdaya guna walaupun tak menjadi wanita
karir, Muri Handayani mendirikan “Sekolah Bisnis Online” atau sering disebut
SBO dengan tagline “Gaptek Hilang, Rejeki Datang” pada tahun 2013.
Sekolah Bisnis Online ini diadakan 2 kali dalam seminggu, setiap
hari Rabu dan Senin. Untuk waktu dari pukul hanya dua jam dari pukul 20.00 –
22.00. ruang kelasnya berupa grup facebook. Asik banget kan? Daripada hanya
selancaran di dunia maya nggak jelas, mending merengguk ilmu, bukan? Alumni SBO
udah ratusan loh.
Di Sekolah Bisnis Online ini diajarkan berbagai macam ilmu
seperti bagaimana mengoptimalkan media sosial, pemasaran, branding, sistem
agen, strategi target penjualan, service
excellent, sistem pembayaran, foto, pengiriman, pengemasan, penentuan harga
jual dan waspada akan penipuan. Wah, komplit banget ya. Secara kadang kita
nggak sadar akan hal remeh temeh seperti foto atau kemasan yang menarik.
Baru-baru ini, Muri juga meluncurkan buku keduanya yang
berjudul “Action Plan”. Buku ini bukan bacaan, merupakan sebuah buku
perencanaan selama satu tahun ke depan. Wow. Mungkin mirip kalau kita bikin
buku resolusi kali, ya? Hihi hanya saja buku resolusi enggak detil. Buku ini
dilengkapi dengan pensil untuk menuliskan rencana-rencana kita.
Di dalam standing book ini terperinci mulai dari annual activities, ini merupakan
catatan untuk rencana kita satu tahun ke depan dari Januari – Desember. Ada juga
halaman annual achievement, ini bisa
digunakan untuk hobby atau rencana pencapaian apa. Dibreakdown lagi per bulan
agar lebih detil dan jelas pencapaian dalam sebulan. Ada juga kolom-kolom untuk
menulis bagaimana cara mencapai target.
Dan yang paling penting adalah have to do. Apa yang akan kita lakukan esok hari dituliskan di sini.
Bisa dilakukan di sore hari atau menjelang tidur. Kita bisa centang atau
memberi tanda lain jika sudah tercapai atau selesai targetnya. Kita bisa menghapus
dan mengganti dengan target-target baru untuk besoknya. Begitu seterusnya setiap
bulan hingga setahun kedepan. Hingga nanti bisa jadi evaluasi dari bulan ke
bulan.
Diharapkan dengan adanya buku ini bisa membantu pencapaian
dari target yang telah ditetapkan. Dan juga bisa membantu evaluasi selama
setahun ke depan, apakah bisnisnya gulung tikar, sesuai target atau bahkan
melampaui.
Nah, tertarik untuk memiliki buku ini? gampang kok. Buku ini
dijual secara online dengan sistem reseller. Untuk harga reseller dipatok 70
ribu rupiah dan ada hadiah umroh jika berhasil melampaui target penjualan. Sedangkan
untuk harga retail, buku ini dijual seharga 120 ribu rupiah.
Bagaimana? Tertarik?
keren yaa mba muri, semoga bisa ngikuti jejak suksesnya..fokus..fokus..hihihi *jitak myself
BalasHapusAamiin. Ayok semangat! Go go go go!
HapusTrus Tari udah mulai bisnis apaan? Ikutan dong :D
BalasHapusHahaha bisnis mengkhayal boleh kagak yeees? Dakuw mau belajar pada dirimu :)
Hapus